Senin, 01 April 2013

10 Orang paling kaya Indonesia 2012 Versi Majalah Forbes


Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia 2012 Versi Majalah Forbes


Majalah bisnis Forbes telah kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia menjelang akhir tahun 2012 ini. Jika dibandingkan pada tahun 2011 yang lalu, ada 6 nama yang keluar dari daftar 40 forbes sekarang,  yang salah satunya adalah  Aburizal Bakrie. Sandiaga Uno juga tidak lagi masuk daftar yang tahun lalu disebut-sebut sebagai pemuda terkaya di Indonesia. Adapun enam nama yang muncul tahun ini yang tidak masuk daftar terkaya 40 tahun lalu salah satunya saat ini menjadi sponsor tim sepakbola Real Madrid.
Berikut saya tampilkan hanya 10 orang saja dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 tersebut :

1. R. Budi dan Michael HartonoRobert
Budi Hartono dan Michael Hartono adalah dua bersaudara kakak beradik yang mampu bekerja sama untuk membangun bisnisnya menjadi lebih maju. Sehingga keduanya mampu meraup kekayaan senilai US$ 15 miliar per November 2012. Sungguh angka yang menakjubkan.Bisnis yang digeluti kedua bersaudara ini antara lain, dari bisnis perbankan dan bisnis rokok. Yang mana untuk untuk penghasilan US$ 11 miliar lebih menekankan pada kepemilikan sahamnya pada PT Bank Central Asia Tbk, sementara untuk sisanya diperoleh dari bisnis rokoknya dan bisnis tambahan lainnya, yaitu dari rokok kretek Djarum, dari perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya, dan juga dari kompleks real estate di Jakarta.

2. Eka Tjipta Widjaja
Ia merupakan pemilik dari perusahaan Golden Agri Resources dan juga pemilik perkebunan kelapa sawit terbesar kedua di dunia, dengan kekayaan senilai US$ 7,7 miliar. Karena perkebunan yang dimilikinya memiliki luas 459.500 hektar. Tidak hanya itu saja, Eka Tjipta Widjaja juga merupakan salah satu pemilik lembaga jasa keuangan Sinar Mas Multiarta. Namun sayangnya, kekayaan Eka Tjipta Widjaja mulai turun di tahu 2012 ini. Hal ini dikarenakan kinerja Sinar Mas Multiartha dan Smartfen Telecom melemah. Sehingga kekayaan Eka Tjipta Widjaja menjadi turun hingga US$ 300 juta.

3. Susilo Wonowidjojo
Ia merupakan pemilik Gudang Garam. Meskipun pada dasarnya Perusahaan tersebut bukan beliau yang mendirikannya, melainkan ayah Susilo Wonowidjojo yang mendirikannya. Namun, hal ini tidak membuat Susilo Wonowidjojo menjadi patah semangat. Justru karena dari ayahnya itulah Susilo Wonowidjojo menjadi lebih bertanggung jawab dalam memimpin perusahaannya. Dan sekarang ini, Susilo Wonowidjojo menjabat menjadi presiden komisaris Gudang Garam, dengan kekayaan senilai US$7,4 miliar.

4. Anthoni Salim dan keluarga
Ia merupakan seorang pebisnis generasi kedua dari CEO Group Salim yang berhasil menjadi salah satu dari 10 Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh di tahun 2005 versi Warta Ekonomi. Hal ini dikarenakan beliau dinilai telah berhasil membuat kerajaan bisnis Salim Group bangkit kembali setelah dulu sempat mengalami kemunduran akibat dari adanya krisis ekonomi di tahun 1998. Kini, Anthoni Salim dan keluarga memiliki aset kekayaan senilai US$5,2 miliar.

5. Chairul Tanjung
Ia memiliki aset senilai US$ 3,4 miliar. Tidak hanya itu saja, meskipun Chairul Tanjung dilahirkan oleh seorang wartawan yang terpaksa harus menutup perusahaan persnya pada orde lama di Jakarta, namun hal itu tidak membuat Chairul Tanjung patah semangat. Justru pada saat itulah beliau justru gigih menempuh gelar pendidikannya untuk masuk ke jurusan kedokteran gigi di Universitas Indonesia, pada tahun 1981, meskipun pada saat itu ia tidak memiliki biaya dikarenakan tingginya biaya kuliah. Sehingga, hal tersebut membuat Chairul Tanjung mencoba membiayai kuliahnya sendiri dengan cara mulai berjualan kaos, buku kuliah, dan berbagai alat kedokteran.Tidak hanya itu saja, sampai  saat ia lulus dari kedokteran itupun, ia tetap berjualan peralatan medis dan juga peralatan laboratorium. Meskipun sayangnya hal tersebut kandas, dan ia pun mengalami kebangkrutan.
Nah, dari sinilah Chairul mencoba memulai kariernya kembali dengan cara membuka usaha dibidang kontraktor. Bahkan ia telah mengerjakan berbagai proyek industri, terutama dari bahan dasar rotan. Dan seiring bejalannya waktu, akhirnya Chairul mulai membuka sebuah perusahaan pertamanya, yang bernama perusahaan Pariarti Shindutama.
Ketika membuka perusahaan tersebut, Chairul ditemani oleh beberapa orang temannya, hingga akhirnya mereka berhasil menangani beberapa jenis ekspor, yang mana untuk jenis ekspor pertama mereka pada mulanya adalah ekspor sepatu. Barulah kemudian, bisnisnya mulai menanjak.
Namun sayangnya hal ini tidak berakhir dengan baik lagi. Karena jalan pemikiran antara Chairul dan temannya menjadi berbeda. Hingga akhirnya Chairul mencoba untuk menjalankan bisnisnya sendiri, dengan memulai bisnis dalam media cetak. Dan sekarang, Chairul sudah berhasil sukses dan menjadi orang terkaya dengan peringkat nomor 5.

6. Sri Prakash Lohia
Ia menjadi  orang terkaya urutan nomor enam, karena beliau memiliki aset sebesar US$3 miliar. Sri Prakash Lohia ini merupakan pengusaha terkaya yang berasal dari India namun sekarang ini beliau sudah berkewarganegaraan Indonesia. Beliau menggeluti bisnis dibidang tekstil, dengan perusahaannya bernama Indorama. Beliau meraup kekayaan sebesar itu semata-mata hanya berasal dari perusahaan Indorama Coorporation yang didirikannya bersama dengan ayahnya, yakni ML Lohia.
Perusahaan Indorama ini pada mulanya didirikan sebagai pabrik benang di tahun 1976  di Indonesia. Namun, karena semakin majunya perusahaan tersebut, akhirnya perusahaan Indorama tersebut berkembang dan membuka usaha lagi untuk membuat benang pintal, yang mana digawangi oleh Indorama IPLIK, Indorama Shenin, dan ISIN Lanka.
Tidak hanya itu saja, saat ini perusahaan Indorama juga telah menaungi bisnis lainnya berupa pengembangan Real Estate. Itulah sebabnya, tidak heran jika sejak tahun 2008, perusahaan Indorama tersebut mampu meraup kesuksesan hingga memiliki nama di berbagai belahan dunia, dan melakukan investasi ke Negara lain melalui Indorama Ventura PCL, yang mana merupakan salah satu polyester yang terdaftar di bursa efek Thailand.

7. Sukanto Tanoto
 Ia merupakan seorang pengusaha sukses yang tidak terlahir dari bangku pendidikan sarjana, melainkan beliau sukses hanya dengan pendidikan yang ditempuh hingga berumur 17 tahun saja. Beliau lahir di kota Medan pada 25 Desember 1949 dan di tahun 2012 ini berhasil menduduki peringkat ke-tujuh dengan aset kekayaan senilai US$ 2,8 miliar.
Kekayaan tersebut diperolehnya bukan karena suatu hal yang kebetulan. Melainkan ada beberapa hal yang telah dilakukannya dengan usaha keras. Salah satunya adalah usahanya dalam mengelola perusahaan dibidang industri kertas, yaitu Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL). Karena usahanya itulah akhirnya beliau berhasil memiliki tidak hanya satu perusahaan, namun perusahaan lainnya yang menyusul, seperti perusahaan minyak sawit Asian Agri, yang mana hingga kini perusahaan tersebut tidak hanya berjalan dalam negeri saja, namun perusahaan ini juga telah berkiprah hingga ke luar negeri yaitu Brazil dan China. Tidak hanya itu saja, bahkan baru-baru ini beliau juga telah meluncurkan proyek barunya yaitu Liquid Natural Gas. Namun untuk proyek yang satu ini, beliau tidak mengerjakan proyek tersebut sendirian. Karena beliau kini telah memiliki mitra baik, di Juangsu, China.

8. Peter Sondakh
Ia adalah seorang pengusaha yang berhasil dengan berbagai jenis usaha yang dikelola perusahaannya. Beliau adalah seorang pengusaha dari Malang yang memulai kariernya dari nol hingga kini terus berkembang dan mengantarkannya menjadi orang sukses yang sekaligus membuatnya berhasil untuk meraih peringkat ke-8 di jajaran pengusaha terkaya di Indonesia dengan aset US$ 2,6 miliar. Hal ini diperolehnya dari perusahaan yang berhasil ia kelola, yaitu perusahaan Bentoel dan  Rajawali group (perusahaan kelapa sawit). Tidak hanya itu saja, ternyata Peter juga memiliki perusahaan di luar negeri hingga membuatnya sempat tinggal di Amerika Serikat dalam waktu yang cukup lama. Kini beliau tinggal di Jakarta dengan bisnis yang dijalankannya.

9. Boenjamin Setiawan
Ia adalah seorang pengusaha sukses yang berhasil mendirikan, sekaligus mengelola perusahaan dibidang farmasi di Indonesia pada tahun 1966. Meskipun sebenarnya perusahaan tersebut terbentuk bukan karena hasil jerih payahnya sendiri, melainkan beliau telah dibantu oleh 5 saudaranya, yaitu Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, dan F. Bing Aryanto. Perusahaan tersebut bernama PT Kalbe Farma Tbk. Dari sinilah beliau berhasil memproduksi berbagai obat-obatan  hingga membuatnya menjadi terkenal dan sukses.
Tidak hanya itu saja, berkat jerih payahnya tersebut, akhirnya beliau juga berhasil mendirikan tiga perusahaan dalam waktu bersamaan guna memperkuat perusahaannya dibidang farmasi. Perusahaan tersebut bernama, Dankos Laboratories, PT Enseval Putra Megatrading, dan PT Innogene Kabiotect Pte. Ltd. Untuk perusahaan yang terakhir tersebut khusus dibuat untuk perusahaan yang berhubungan dibidang riset dan pengembangan. Itulah sebabnya tak heran jika kini aset kekayaannya bisa mencapai senilai US$ 2,35 miliar, dan membuatnya menjadi seorang pengusaha terkaya no-9 di Indonesia.

10. Putera Sampoerna
Ia adalah seorang pengusaha sukses yang terlahir di Schiedam, Belanda pada 13 Oktober 1947. Beliau dikenal sebagai presiden ke-tiga dari perusahaan PT. HM Sampoerna. Meskipun pada mulanya beliau tidak hanya mengembangkan perusahaan tersebut. Karena pada mulanya beliau juga sempat mencari peluang bisnis lainnya, seperti membuka supermarket Alfa. Tidak hanya itu saja, beliau juga pernah mendirikan sebuah bank, yang bernama Bank Sampoerna. Namun sayangnya hal tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkannya. Hingga akhirnya perusahaan tersebut harus kandas di tengah jalan. Maka dari itulah kini beliau kembali pada perusahaan PT. HM sampoerna-nya, dengan membangun perusahaan lainnya pula di Negara lain. Yaitu di London, Inggris dengan perusahaan kasinonya yang bernilai 120 juta poundsterling, dan perusahaan judinya yang bernama Mansion di Gibraltar. Itulah sebabnya tak heran jika kini aset kekayaannya bisa mencapai US$ 2,3 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar